Teknologi Jaringan FTTB

TEKNOLOGI JARINGAN FTTB
A.  Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan teknologi sangat berkembang pesat, terutama dalam bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.  Seiring perkembangan teknologi yang pesat, terutama teknologi informasi dan komunikasi, memicu masyarakat modern mendapatkan layanan yang praktis, mudah, dan efisien. Kebutuhan layanan masyarakat  modern  terus meningkat sehingga dibutuhkanlah sarana komunikasi yang mampu melayani semua layanan. Fasilitas internet contohnya dalam pengembangan teknologi yang cukup pesat.  Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi tersebut juga menyebabkan berkembangnya internet sebagai salah satu media informasi dan juga telekomunikasi. Internet merupakan jaringan publik yang dapat diakses secara umum. Internet sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, baik dalam berkomunikasi, belajar bahkan dalam perkembangan ekonomi. Dengan adanya internet, masyarakat dapat lebih mengeksplor dunia, dan dapat lebih berkreasi serta bersaing. Banyaknya manfaat dalam penggunaan internet, menjadikan internet sebagai salah satu kebutuhan manusia.
Dengan kebutuhan layanan pada masa kini tidak hanya suara, melainkan data dan video. Maka diperlukan jaringan handal yang mampu memberikan performansi yang baik. Bahkan saat ini internet memiliki fitur layanan broadband. Internet inilah terbagi dalam dua hal, yaitu teknologi wirelessyang memanfaatkan udara sebagai media, dan wireline yang menggunakan kabel tembaga.
Fiber optic merupakan kabel serat kaca dengan kecepatan transfer data unlimited. Teknologi fiber optic ini telah berkembang banyak, teknologi PON salah satunya. PON (Passive Optical Network) adalah jaringan point-tomultipoint berbasis serat optic yang memiliki elemen pembagi optic(optical splitter) yang berfungsi sebagai penyalur data untuk beberapa tujuan.  Ada beberapa macam dari penggunaan teknologi PON ini antara lain adalah BPON (Broadband Passive Optical Network), EPON (Ethernet Passive Optical Network) dan GPON (Gigabit Passive Optical Network). GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan teknologi akses yang dikategorikan sebagai akses broadband berbasis serat optik. Yaitu salah satu teknologi yang dikembagkan oleh ITU-T via G.984.
Teknologi GPON bukan hanya meningkatkan kapasitas bandwidth  dan kecepatan akses, tetapi juga teknologi ini dapat melayani 3 layanan dalam satu alat (triple play services), yaitu: suara, video dan data. FTTx diantaranya yaitu fiber to the home (FTTH),  fiber to the building (FTTB), fiber to the office (FTTO) dan fiber to the base station (FTTS) sering menggunakan teknologi GPON. Hingga saat ini teknologi GPON memiliki keunggulan servis broadband dengan jangkauan yang luas dan memiliki bandwidth  yang dapat mencapai 2,4 Gbps disisi pelanggan. Jaringan FTTx dengan menggunakan teknologi GPON sudah berkembang dengan pesat di negara Indonesia apalagi untuk kebutuhan perusahaan-perusahaan atau rumah-rumah.
Dengan perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi memungkinkan penyediaan sarana telekomunikasi dalam biaya yang relatif lebih rendah, mutu pelayanan yang tinggi, cepat, aman, serta ditunjang oleh kapasitas yang besar dalam pengiriman informasi. Dalam prosedur transmisi sinyal informasi terdapat dua aspek mendasar yang harus dipenuhi, yaitu ketepatan waktu penerimaan (time transperacy) dan penerimaan informasi dengan benar (information transparency), dan dengan menggunakan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) syarat mendasar dari transmisi dapat terpenuhi. Karakteristik dari media transmisi serat optik tersebut adalah mempunyai lebar bidang frekuensi (bandwidth) yang besar, redaman rendah, ukuran lebih kecil dan lebih ringan, biaya murah, tahan terhadap noise dan minim terhadap percakapan silang (cross talk).
Namun selama ini serat optik hanya dipakai untuk transmisi antar sentral, sebagai jaringan backbone dan digunakan untuk komunikasi jarak jauh. Lalu mulai dikembangkanlah suatu jaringan lokal yang sampai ke terminal pelanggan dengan media fiber. Sistem transmisi serat optik yang digunakan pada jaringan lokal tersebut dinamakan Jaringan lokal Akses Fiber (Jarlokaf). Jarlokaf merupakan sebuah solusi strategis bagi jaringan akses pelanggan. Namun ketepatan dalam segi perencanaan dan operasional, serta pemilihan arsitektur dan teknologi jaringan yang digunakan akan sangat mempengaruhi kesuksesan kegiatan operasi, perawatan, efektifitas investasi, serta kemudahan pengembangan jaringan dan layanan jasa.   Dan teknologi FTTx merupakan salah satu contoh instalasi dengan beberapa keunggulan diantaranya adalah stabilitas bandwidth  untuk menjangkau daerah yang jauh serta tersedianya bandwith kumulatif sampai dengan 2,4 Gbps, kondisi ini menjamin konvergensi layanan bisa dikirimkan ke pelanggan dengan kualitas yang baik.
FTTB sangat cocok digunakan dalam perkembangan teknologi GPON dengan menggunakan fiber optic. Karena perkembangan teknologi yang semakin maju, sehingga pemakaian fiber optic ini sangatlah mudah apalagi dengan menggunakan teknologi GPON.
B.  Rumusan Masalah
  1. Bagaimana arsitektur jaringan FTTB?
  2. Konfigurasi apa yang digunakan dalam jaringan FTTB?
  3. Perangkat apa saja yang digunakan dalam jaringan FTTB?
C.  Analisis
Serat optik merupakan saluran transmisi sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat kecil dan halus, besarnya tidak lebih dari sehelai rambut, serta serat optik dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Di era sekarang, saluran komunikasi berupa tembaga sudah mulai ditinggalkan, dan digantikan oleh serat optik. Hal tersebut disebabkan karena kecepatan transmisi data yang ada pada serat optik sangat tinggi, maka sangat bagus apabila dijadikan media saluran komunikasi.
Meskipun demikian, kabel tembaga tidak benar-benar ditinggalkan, salah satunya kabel tembaga juga digunakan pada beberapa Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF). Yang dimana Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF) itu sendiri merupakan suatu  teknologi yang menggunakan media transmisi berupa serat optik. Jaringan Fiber optik sebagai jaringan lokal, mempunyai konfigurasi yang sama dengan Jarlokat hanya istilahnya berbeda. Sebagai ganti MDP di sentral digunakan perangkat OAN (Optical Access Network). Sebagai ganti RK digunakan perangkat PON (Passive Optical Network) atau AON (Active Optical Network). Dan terakhir sebagai ganti DP digunakan ONU (Optical Network Unit). Dari ONU hubungan kepelanggan langsung terjadi dengan menggunakan kabel tembaga (saluran penanggal). Saluran ini dipakai karena jarak yang dekat antara ONU ke pelanggan.
Jaringan kabel lokal fiber Optik ( Fiber to The X ) paling sedikitnya terdapat 2 perangkat aktif ( Opto Elektrik ) yang dipasang di Central Office dan yang satu lagi dipasang di dekat dan atau di lokasi pelanggan. Berdasarkan lokasi penempatan perangkat aktif yang dipasang didekat dan atau dilokasi pelanggan maka terdapat beberapa Konfigurasi sebagai berikut :
  • Fiber To The Building (FTTB)
TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi basement. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor. FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah Catu Langsung (DCL) pada jaringan akses tembaga.
  • Fiber To The Zone (FTTZ)
TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet maupun manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer. FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK.
  • Fiber To The Curb (FTTC)
TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet, di atas tiang maupun manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter. FTTC dapat dianalogikan sebagai pengganti KP.
  • Fiber To The Home (FTTH)
TKO terletak di rumah pelanggan. Dari gambar dibawah ini keberadaan kabel tembaga dapat dihilangkan sama sekali, sehingga keterbatasan kemampuan dalam menyediakan bandwidth  yang lebar dan interferensi tidak akan terjadi.
Perbandingan antara teknologi FTTH, FTTO, FTTB, dan FTTC dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
PERBANDINGAN
FTTHFTTOFTTB
FTTC
Kapasitas ONU
1 – 4 Port1 – 4 PortPuluhanRatusan
Jarak OLT ke ONU
< 20 km
< 20 km< 20 km
5 km – 100 km
Jarak ONU ke User
0 – 20 m
0 – 50 m< 500 m
1 – 3 km
Bandwidth  per user
100 Mbps
100 Mbps to GE100 Mbps
2 to 25 Mbps
Interface  ONUFE, POTS, WiFi, RF
FE / GE, TDM, WiFi
FE, POTS, VDSL2, TDM
POTS, ADSL / ADSL 2+, VDSL
Tipe ONU
SFUSBUMDU / MTU
ONU (Kapasitas Besar)
Tabel 1. Perbandingan Teknologi FTTx
Pada jaringan FTTB, TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak di ruang telekomunikasi di basement. Terminal pelanggan akan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKR. FTTN dapat dianalogikan sebagai Daerah Catu Langsung (DCL). Jaringan FTTB dapat diterapkan untuk pelanggan bisnis di gedung yang bertingkat atau pelanggan yang berada di apartemen. Arsitektur jaringan FTTB dapat dilihat pada gambar 1 berikut.
fttb
Gambar 1. Arsitektur Jaringan FTTB
Pada jaringan FTTB, terdapat 3 modus aplikasi yang dapat dilihat pada gambar 2 berikut.
modus1
modus2
modus3
Gambar 2. Modus Aplikasi Jaringan FTTB
Teknologi Jarlokaf yang sudah berkembang saat dengan baik antara lain seperti DLC (Digital Loop Carrier), PON (Passive Optical Network), AON (Active Optical Network) dan HFC (Hybrid Fiber Coax). DLC, PON dan AON, merupakan teknologi jarlokaf yang dapat terintegrasi dengan copper pair, sedangkan HFC merupakan teknologi jarlokaf yang terintegrasi dengan coaxial. Jenis konfigurasi dasar yang dimiliki antara DLC dan PON/AON mempunyai perbedaan dimana pada DLC konfigurasi dasarnya point to point, berbeda dengan PON/AON yang berkonfigurasi point to multipoint yaitu hubungan dari titik ke banyak titik. Untuk layanan DLC sendiri masih terbatas dan belum mampu mensupport transmisi data dengan high bit rate. Teknologi AON menggunakan spliter aktif yaitu Active Splitting Equipment (ASE) atau biasa disebut active splitter (AS). ASE pada AON berfungsi untuk mendistribusikan informasi dari dan ke OLT, dari satu atau lebih ONU, dengan kapasitas sebagai multiplexer atau demultiplexer serta sebagai intermediate regenerator (penguat), sehingga splitter pada AON bersifat aktif. Adapun perbedaan lainnya adalah pada tipe jenis jasa yang diberikan oleh masing-masing teknologi.
Konfigurasi jaringan yang sering digunakan oleh jaringan FTTx yaitu Topologi Bus, Topologi Ring, dan Topologi Star. Topologi jaringan bus, menghubungkan seluruh komputer terkoneksi ke satu jalur data utama. Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Konfigurasi bus digunakan apabila kondisi lapangan tidak memungkinkan di desain dengan konfigurasi ring.
Topologi ring adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Konfigurasi Ring digunakan apibila menginginkan sistem yang redundant dan kondisi geografis di lapangan memungkinkan untuk dibuat jaringan feeder berbentuk Ring.
Pada topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. Sedangkan perangkat lain terhubung dengan perangkat pengendali sehingga pengiriman data akan melalui perangkat pengendali. Konfigurasi star menghubungkan semua kabel dari tiap ODP ke central point sebagai konsentrator yaitu ODC.
GPON merupakan teknologi akses yang berbasis kabel serat optik dan merupakan pengembangan dari PON. GPON menggunakan serat optik sebagai medium transmisinya yang distandardisasi oleh ITU-T G.984 series. Pada GPON, beberapa Optical Line Termination (OLT), interface sentral dengan jaringan fiber optik dihubungkan dengan beberapa Optical Network Unit (ONU), interface  pelanggan dengan jaringan serat opticmenggunakan pasif Optical Distribution Network (ODN), seperti splitter, filter, atau perangkat pasif optik lainnya. Satu perangkat akan diletakkan pada sentral, kemudian akan mendistribusikan traffic triple play kearah pelanggan. GPON harus dapat melayani layanan jenis apapun, baik Ethernet maupun TDM (PSTN, ISDN, E1, dll).
Prisip kerja dari GPON yaitu ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT, maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai ONT. Untuk ONT sendiri akan memberikan data – data dan sinyal yang diinginkan oleh user. Pada prinsipnya, Passive Optical Network adalah sistem point-to-multipoint, dari fiber ke arsitektur premise network dimana unpoweredoptikal splitter (splitter fiber) serat optik tunggal. Konfigurasi GPON dapat dilihat pada gambar 3, sedangkan arsitektur GPON dapar dilihat pada gambar 4.
gpon1
Gambar 3. Konfigurasi Sistem GPON
gpon2
Gambar 4. Arsitektur GPON
Konfigurasi sistem GPON pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga bagian,yaitu  OLT, ODN, dan ONT/ONU. OLT menyediakan antarmuka antara sistem Passive Optical  Network (PON) dengan PT.Telkom (service provider) video,data dan suara. ODN merupakan jaringan optik antara OLT sampai perangkat ONU/ONT. ODN menyediakan sarana transmisi optik OLT terhadap pelanggan dan sebaliknya. Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif. ODN menyediakan peralatan transmisi optik antara OLT dan ONU. ODN terdiri dari Passive SplitterConnector, Jaringan Fiber Optik, Splices. ONT/ONU menyediakan interface  antara jaringan optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang ditransmisikan melalui ODN diubah oleh ONT/ONU menjadikan sinyal elektrik yang diperlukan untuk layanan pelanggan.
D.  Kesimpulan
  1. Jaringan FTTB dengan jaringan FTTH hampir sama, perbedannya ada pada letak TKO nya.
  2. Dengan menggunakan jaringan FTTB maka dapat menghemat sumber daya serat dan antarmuka uplink, serta biaya konstruksi jaringan FTTB lebih rendah dibandingkan dengan jaringan FTTH.
  3. Teknologi GPON ini dapat melayani 3 layanan dalam satu alat (triple play services)



Sumber :

Komentar

Posting Komentar