PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy)


08MAR
PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy)


A.  PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi informasi terjadi sedemikian pesatnya sehingga data dan informasi dapat disebarkan ke seluruh dunia dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini berarti bahwa setiap individu diberbagai negara di dunia dapat saling berkomunikasi secara langsung kepada siapapun yang dikehendaki walaupun terpisah jarak yang relatif jauh. Perkembangan itu juga disebabkan semakin tingginya kebutuhan manusia akan informasi. Pada kenyataannya jaringan komunikasi membutuhkan suatu perangkat yang berfungsi sebagaitransmitter dan receiver melalui suatu sistem transmisi yang lebih cepat dan efisien. Hal ini didukung dengan semakin meluasnya penggunaan kabel serat optik yang memiliki daya tampung sangat tinggi.
Standar transmisi yang ada dikenal dengan PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy) yang ditetapkan oleh CCITT (ITU-T). Sesuai namanya, jaringan PDH tidak melakukan sinkronisasi secara sempurna akan tetapi hanya menggunakan clock yang cukup akurat akan tetapi tidak persis sama di setiap simpulnya (switching node). Apakah sebenarnya PDH itu dan transmisi apa yang mampu menggantikan PDH?
B.  PEMBAHASAN
1.    Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan ‘telekomunikasi’ bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
§  Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pagertelevisi, dan radio.
§  Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.
§  Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy TalkieFAX, dan Chat Room
2.    Transmisi
Transmisi adalah proses pengangkutan informasi dari satu titik ke titik lain di dalam suatu jaringan dengan jarak antar titik bisa sangat jauh, bisa ada banyak elemen jaringan yang terhubung dan elemen-elemen tersebut dihubungkan oleh koneksi yang disediakan oleh sistem transmisi.
Pada umumnya, sistem transmisi yang ada di dalam jaringan telekomunikasi memiliki kapasitas yang melebihi kapasitas yang dibutuhkan satu user. Dengan demikian sangat mungkin untuk menggunakan bandwidth yang ada seefisien mungkin oleh lebih dari satu user. Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara berbarengan pada satu kanal transmisi disebut multiplexing.Perangkat yang melaksanakan multiplexing disebutmultiplexer (mux). Di sisi penerima, gabungan sinyal itu akan kembali dipisahkan sesuai dengan tujuan masing-masing. Proses ini disebut demultiplexing. Perangkat yang melaksanakan demultiplexing disebut demultiplexer (demux).
Macam Transmisi
–       Modulasi
–       Multiplexing
–       Cross-connection / switching
3.    Multiplexing
Multiplexing adalah rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya 1 output dan dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran input tertentu kepada outputnya, sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sinyal yang banyak melalui media tunggal. (penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke dalam 1 saluran komunikasi).
v  Keuntungan multiplexing adalah :
·           host hanya butuh satu port I/O untuk n terminal
·           hanya satu line transmisi yang dibutuhkan
·           menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
·           memanfaatkan sumberdaya seefisien mungkin
·           Menggunakan kapasitas saluran semaximum mungkin
·           Karakteristik permintaan komunikasi pada umum- nya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama
v  Tipe multiplexing
a.    Frequency Division
Digunakan pada sistem transmisi analog.

b.    Time Division
Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). . TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point. Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan.
–       PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy)
Standar transmisi yang ada dikenal dengan PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy) yang ditetapkan oleh CCITT (ITU-T). Sesuai namanya, jaringan PDH tidak melakukan sinkronisasi secara sempurna akan tetapi hanya menggunakan clock yang cukup akurat akan tetapi tidak persis sama di setiap simpulnya (switching node).
–       SDH (Synchronous Digital Hierarchy)
–       ATM (Asynchronous Transfer Mode)
c. Wavelength Division (digunakan untuk optical cables).
4.    PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy)
Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH) adalah teknologi yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi untuk mengangkut sejumlah besar data melalui peralatan transportasi digital seperti serat optik dan microwave radio sistem. Istilah plesiochronous berasal dari plēsiosYunani, yang berarti dekat, dan chronos, waktu, dan mengacu pada kenyataan bahwa jaringan PDH dijalankan dalam keadaan di mana bagian yang berbeda dari jaringan hampir, tapi tidak cukup sempurna, disinkronisasi . PDH untuk  mentransmisikan sinyal digital  pada  system  komunikasi serat   optik   tersebut,   maka   dilakukan    proses    multiplexing dalam  pemrosesan  sinyal  digitalnya.
v  Cirri-ciri PDH
PDH   memiliki ciri-ciri sebagai  berikut :
·      Sebuah  multiplex  orde  tinggi  yang  digunkan untuk sebagai   macam  tipe   dari  pemultiplex  time  slot untuk  menghasilkan  kecepatan   transmisi  yang lebih  tinggi  sampai  565 Mbps
·       Tidak  dapat   mengakses  sinyal  orde  lebih  rendah secara  langsung  dan  adanya  keterbat- asan operasi , administrasi , pemeliharaan   dan kemungkinan  penambahan  features
v  Teknik Multiplexing PDH
Teknik  Multiplexing  PDH  ini  didasari  dengan proses   multiplexing pada  bit  rate  2 Mbps  ® 8 Mbps  ® 34 Mbps ® 140  Mbps  sehingga memerlukan   banyak  peralatan digital  multiplexing  berupa  Add / Drop  Multiplexing  dan Cross Connection  PDH.
Sinyal  2048  kbps  atau  sering  disingkat  2  Mbps merupakan  orde terendah  dari  system  multiplex PDH  untuk  hierarki  Eropa. Sinyalini  dibentuk dari proses  sampling  32  channal  suara dan dimultiplex kedalam   satu   bearer   ( digital ),   dimana   satu timeslot  atau   satu  channel    suara    bit    ratenya   64 kbps,  sehingga    dengan    mudah  memperoleh sinyal  2  Mbps  atau  32 x 64  kbps .  Konfigurasi  dasar dari  PDH  multiplexing  diperlihatkan  dalam gambar  berikut :
Terdapat slip yang nilainya sangat kecil serta masih dapat ditolerir (misalnya plus/minus 50 bit atau 5×10-5 untuk jaringan/kanal 2,048 atau 1,544 Mbps). Mode operasi seperti ini barangkali memang merupakan suatu implementasi yang paling sederhana karena bersifat menghindari pendistribusian pewaktuan di seluruh jaringan.
v  Contoh PDH (standard)
Dalam  sistem  PDH , terdapat 3 macam standar  PDH yaitu standar    Eropa , Amerika, dan Jepang , yang masing masing satu sama lain tidak    dapat diintegrasikan seperti diperlihatkan dalam gambar 2.9. Pada jaringan PDH , bila bit rate nya > 140 Mbps tidak ada standar secara  Internasional  dan  masing masing  level  jaringan  bit  rate mengunakan sistem clock tersendiri.
a.    PDH Standard Eropa
Terdiri dari 32 timeslot, tetapi hanya 30 timeslot yang digunakan untuk voice (oleh karena itu disebut juga PCM-30). Kecepatan frame (frame rate): 2,048 Mbps.
1 TS = 8 bit
Terdiri dari 32 TS = 30 kanal suara + 1 sinkronisasi + 1 signalingSinkronisasi
Sinkronisasi                          : TS 0
Signaling                   : TS 16
Voice                          : TS 1 – 15 + TS 17 – 31.
1 detik tdp 8000 sample, sehingga :
Bit rate = (8 x 8000 ) x 32 = 2048 kbps
b.    PDH Standar Amerika/Kanada/Jepang
–       Standard Amerika Utara/Jepang/Kanada
a.    Terdiri dari 24 timeslot untuk voice
b.    Kecepatan frame (frame rate): 1,544 Mbps
v  PDH (Plesionchronous Digital Hierarchy) memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
·         Berdasarkan ANSI (USA) bit rate dasar adalah 1,5 Mbps.
·         Berdasarkan CEPT (Eropa) bit rate dasar adalah 2 Mbps.
·         Setiap sinyal memiliki struktur frame yang terpisah.
·         Multiplexing bit-by-bit.
·          Sinyal plesionchronous: Sinyal data memiliki nominal transmission rate sama tetapi berasal dari sumber yang berbeda akan selalu memiliki nilai yang sedikit lebih besar atau lebih kecil dari nominal bit rate. Sinyal seperti itu hampir sinkron satu sama lain sehingga disebut plesionchronous.
v  Kekurangan PDH
Ternyata bahwa PDH tidak begitu cocok untuk mendukung perkembangan teknik pengendalian dan pemrosesan sinyal untuk masa kini yang makin banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan penyedia layanan telekomunikasi. Dalam PDH, sebuah peralatan transmisi tertentu umumnya hanya menangani dengan baik satu fungsi tertentu saja dalam jaringan, sementara dalam SDH, ada integrasi dari berbagai tipe peralatan yang berbeda-beda yang mampu memberikan kebebasan baru dalam perancangan jaringan. Meskipun PDH merupakan terobosan dalam system transmisi digital, PDH mempunyai beberapa kekurangan, yaitu:
1.    Tidak ada standar internasional dalam format digital (terdapat ketidakcocokan pada tiga standar regional, yaitu Eropa, Amerika Utara, dan Jepang).
2.    Tidak ada standar untuk interface-interface optic.
3.    Struktur pemultipleksan asinkron yang kaku.
4.    Kemampuan manajemen yang terbatas.
C.  KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan yang ada dapat disimpulkan bahwaPlesiochronous Digital Hierarchy (PDH) adalah teknologi yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi untuk mengangkut sejumlah besar data melalui peralatan transportasi digital seperti serat optik dan microwave radio sistem. Tapi ternyata bahwa PDH tidak begitu cocok untuk mendukung perkembangan teknik pengendalian dan pemrosesan sinyal untuk masa kini yang makin banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan penyedia layanan telekomunikasi. Dalam PDH, sebuah peralatan transmisi tertentu umumnya hanya menangani dengan baik satu fungsi tertentu saja dalam jaringan, sementara dalam SDH, ada integrasi dari berbagai tipe peralatan yang berbeda-beda yang mampu memberikan kebebasan baru dalam perancangan jaringan.





DAFTAR PUSTAKA

Komentar