Amplitude Shift Keying
ASK (Amplitudo Shift Keying) adalah suatu bentuk modulasi yang mewakili
data digital sebagai variasi amplitudo dari gelombang pembawa. Amplitudo dari
sinyal carrieranalog bervariasi sesuai dengan aliran bit (modulasi sinyal),
menjaga frekuensi dan fase konstan. Tingkat amplitudo dapat digunakan untuk
mewakili logika 0 dan 1.ASK (Amplitude Shift Keying) merupakan suatu
modulasi di mana logika 1 diwakili dengan adanya sinyal dan logika 0 diwakili
dengan adanya kondisi tanpa sinyal.
Pada teknik modulasi ASK data digital yang ditumpangkan
direpresentasikan dengan cara mengubah-ubah amplitudo gelombang
pembawa. Sinyal ASK mentransmisikan data biner ketika data modulasi ON
adalah logika high dan OFF ketika modulasi sinyal adalah logika low. Sering
juga disebut dengan modulasi On-Off Keying (OOK). Berikut adalah gambar
blok diagram modulator ASK :
direpresentasikan dengan cara mengubah-ubah amplitudo gelombang
pembawa. Sinyal ASK mentransmisikan data biner ketika data modulasi ON
adalah logika high dan OFF ketika modulasi sinyal adalah logika low. Sering
juga disebut dengan modulasi On-Off Keying (OOK). Berikut adalah gambar
blok diagram modulator ASK :
Dalam modulasi ASK, amplitudo carrier tersaklar ON dan OFF sesuai
dengan kecepatan sinyal pemodulasi. Sinyal direpresentasikan dalam dua
kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa, yaitu logika “1” dan
“0”. Logika “1”direpresentasikan dengan status “ON” (ada gelombang
pembawa) sedangkan logika“0” direpresentasikan dengan status “OFF”
(tidak ada gelombang pembawa). Dari dua kondisi tersebut, maka
didapatkan sebuah sinyal yang termodulasi ASK.
dengan kecepatan sinyal pemodulasi. Sinyal direpresentasikan dalam dua
kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa, yaitu logika “1” dan
“0”. Logika “1”direpresentasikan dengan status “ON” (ada gelombang
pembawa) sedangkan logika“0” direpresentasikan dengan status “OFF”
(tidak ada gelombang pembawa). Dari dua kondisi tersebut, maka
didapatkan sebuah sinyal yang termodulasi ASK.
gambar1: modulasi ASK
Umumnya, kita membutuhkan dua buah sinyal s1(t) dan s2(t) untuk
transmisi biner. Jika transmitteringin mentransmisikan bit 1, s1(t)
digunakan untuk interval pensinyalan (0,Tb). Sedangkan untuk
mentransmisikan bit 0, s2(t) digunakan pada interval (0,Tb). Untuk ASK
sinyal transmisi dapat dituliskan sbb:
transmisi biner. Jika transmitteringin mentransmisikan bit 1, s1(t)
digunakan untuk interval pensinyalan (0,Tb). Sedangkan untuk
mentransmisikan bit 0, s2(t) digunakan pada interval (0,Tb). Untuk ASK
sinyal transmisi dapat dituliskan sbb:
Untuk 0 ≤ t≤ Tb dimana Eb merupakan energi rata-rata sinyal transmisi
per bit dan fc adalahfrekuensi carrier yang setara dengan nc/Tb. Energi
rata-rata sinyal transmisi dapat dituliskan sbb:
per bit dan fc adalahfrekuensi carrier yang setara dengan nc/Tb. Energi
rata-rata sinyal transmisi dapat dituliskan sbb:
(Gambar sinyal ASK : (a) sinyal yang ditransmisikan;, b) sinyal y(t) =
s(t) x / cos(2πfCt), (c) output dari integrator dan sampling
point)
Sinyal yang ditransmisikan s(t) dapat diekspresikan dalam bentuk :
S(t) = S1(t) untuk simbol 1
S2 (t) untuk simbol 0
Untuk 0 ≤ t ≤ Tb. Kita dapat mencatat bahwa untuk sistem transmiter
yang sederhana hanya terdiri dari oscilator yang mempunyai gerbang on
off, maka dari itu ASK sering disebut sebagai on-off keying.
Gambar di atas ini menggambarkan hasil gelombang yang ditransmisikan
dari transmisi digital dari bit 1001101, dimana Eb = 1, fc = 5 Hz, dan Tb =
1s.
s(t) x / cos(2πfCt), (c) output dari integrator dan sampling
point)
Sinyal yang ditransmisikan s(t) dapat diekspresikan dalam bentuk :
S(t) = S1(t) untuk simbol 1
S2 (t) untuk simbol 0
Untuk 0 ≤ t ≤ Tb. Kita dapat mencatat bahwa untuk sistem transmiter
yang sederhana hanya terdiri dari oscilator yang mempunyai gerbang on
off, maka dari itu ASK sering disebut sebagai on-off keying.
Gambar di atas ini menggambarkan hasil gelombang yang ditransmisikan
dari transmisi digital dari bit 1001101, dimana Eb = 1, fc = 5 Hz, dan Tb =
1s.
Penerima untuk ASK diberikan pada gambar dibawah ini. Dari gambar
tersebut, kita dapat menjelaskanbagaimana cara kerja demodulator.
Pertama tama sinyal yang diterima dikalikan dengan sinyal unit energi
2/T cos (2πfCt). Diasumsikan sinyal penerima bebas noise, setelah itu
kita mendapatkan persamaan sebagai berikut :
tersebut, kita dapat menjelaskanbagaimana cara kerja demodulator.
Pertama tama sinyal yang diterima dikalikan dengan sinyal unit energi
2/T cos (2πfCt). Diasumsikan sinyal penerima bebas noise, setelah itu
kita mendapatkan persamaan sebagai berikut :
y(t) = s(t) x 2/T cos(2πfCt)
Sumber :
Komentar
Posting Komentar